Festival Tahunan

1. Grebeg Gethuk

Prosesi Grebeg Gethuk merupakan prosesi puncak dari rangkaian acara HUT Kota Magelang. Acara ini dilaksanakan sekitar pertengahan bulan April di Alun-Alun Kota Magelang. Gunungan getuk ada dua macam, bentuk lancip merupakan simbol jaler (laki-laki) dan bentuk bulat merupakan simbol setri (perempuan). Pada akhir prosesi, berbagai hasil bumi dan getuk-getuk pada gunungan-gunungan tersebut diperebutkan oleh masyarakat yang datang ke acara Grebeg Gethuk.

2. Kirab Budaya

Kirab budaya tidak dapat dipisahkan dari rangkaian prosesi Grebeg Gethuk dalam memperingati HUT Kota Magelang. Kirab budaya merupakan kegiatan karnaval kesenian yang dilaksanakan setelah prosesi Grebeg Gethuk berlangsung. Karnaval kesenian ini diikuti oleh berbagai lembaga instansi dan pendidikan di Kota Magelang, dengan menampilkan berbagai macam tari-tarian, drumband, seni beladiri, dan barongsai. Kegiatan ini tentunya didukung dengan kostum yang menarik, berciri khas, dan penuh warna.

3. Festival Durian Candimulyo

Kecamatan Candimulyo di Kabupaten Magelang memang terkenal dengan hasil panen duriannya yang melimpah dan rasanya yang nikmat. Sebagai wujud syukur sekaligus perayaan panen buah durian yang selalu melimpah tersebut, diadakanlah festival buah durian setiap tahun. Dalam rangkaian acara festival buah durian tersebut, terdapat bazaar buah durian dan buah-buahan eksotis lokal lainnya yang dapat dibeli oleh pengunjung. Ada juga lomba berbagai makanan yang merupakan olahan dari buah durian. Yang paling menarik adalah acara kirab durian yang diikuti desa-desa penghasil buah durian di Kecamatan Candimulyo.

4. Festival Lima Gunung

KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Festival Lima Gunung merupakan festival kesenian yang diselenggarakan satu tahun sekali oleh Komunitas Lima Gunung sejak tahun 2002. Seniman-seniman yang ikut andil di dalamnya adalah para petani yang bermukim di lima gunung yang mengitari Magelang, yaitu gunung Merapi, Merbabu, Andong, Sumbing, dan pegunungan Menoreh. Festival Lima Gunung diselenggarakan tanpa campur tangan pemerintah sehingga murni gerakan kesenian rakyat. Konsep panggungnya pun tidak biasa, yaitu berupa ruang terbuka di pelataran depan atau belakang rumah. Dalam penyelenggaraannya, lokasi Festival Lima Gunung selalu berganti, yang meliputi lima gunung yang mengitari Magelang tersebut.