top of page

Arsitektur Bersejarah

1.  Menara Air Kota Magelang

Menara air ini terletak di pusat kota, yaitu di sisi timur Alun-Alun Kota Magelang.  Bangunan ini dibangun pada tahun 1916 oleh seorang arsitektur Belanda bernama Herman Thomas Karsten, berfungsi sebagai tempat menampung 1.750 liter air dan digunakan untuk mencukupi kebutuhan air warga Kota Magelang.  Bagian paling bawah yang bentuknya melingkar ini dulunya merupakan bangunan yang berfungsi sebagai laboratorium,pelayanan pelanggan, ruang admintrasi dan ruang pengontrol air.  Hingga saat ini bangunan tersebut belum pernah mengalami perombakan dan masih berfungsi dengan baik.

2.  GPIB Alun-Alun Magelang

GPIB Alun-Alun Magelang merupakan sebuah gereja protestan yang dibangun pada masa kolonial Belanda, yaitu pada tahun 1817. Angka tahun tersebut didapat dari Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Tengah yang telah menelitinya dan angka tahun tersebut dipasang di halaman depan gereja dengan tulisan “Magelang Heritage 1817”. GPIB  terletak di Jalan Alun-alun Utara No. 4 Kota Magelang, di sebelah utara alun-alun Kota Magelang dan dekat menara air Kota Magelang.  Bangunan ini masih terawat dan berfungsi sebagai tempat ibadah umat Kristen hingga sekarang. Bangunan ini memiliki langgam arsitektur yang khas, yaitu gaya asitektur Gothic.

3.  Kweekschool

Bangunan Kweekschool lokasinya berada di Jalan Laksda Yos Sudarso No. 31C, Kota Magelang (Ya, di kawasan kota, bukan kabupaten).  Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, bangunan ini merupakan sekolah calon guru yang ditujukan untuk para bumiputera.  Dahulu, sekolahini bernama Kweekschool Voor Inlandsche Ambtenaren.  Sekolah ini awalnya berada di Surakarta, kemudian dipindahkan ke Magelang pada tahun 1875. Namun, gedung Kweekschool sendiri baru dibangun pada 1899.  Pembangunan kompleks gedung Kweekschool ini pun juga  memerlukan waktu puluhan tahun saking luasnya.

4.  Plengkung Lama

Plengkung lama berlokasi di Jalan Pierre Tendean No.1, Kota Magelang.  Plengkung di Kota Magelang ini bagian atasnya merupakan selokan air yang mengalirkan air yang berhulu dari Kali Manggis di kampung Pucangsari.  Plengkung Lama dibangun pada 1883, seperti yang tertera pada pahatan bangunan tersebut. Bangunan plengkung ini dibuat dengan konstruksi batu andesit.  Namun, pada saat renovasi pada tahun 2008, komposisi ini ditutup dengan semen.

Giuide Book Ayo Ke Magelang 2014

5.  Masjid Agung Magelang

Masjid Agung Magelang dibangun pada tahun 1894 atas prakarsa dari Bupati pertama Magelang, yaitu Sajid Alwi bin Achmad Danuningrat.  Awalnya, masjid ini diberi nama Masjid Jami’ Magelang.  Masjid Agung Magelang pertama kali dipugar pada tahun 1932 pada masa pemerintahan Bupati keempat, yaitu Sajid Alwi bin Saidanu Sugondo.  Pada tahun 1980-1981, atas prakarsa Bupati Magelang dan Walikotamadya Magelang, dilakukan perluasan lagi pada bagian serambinya.  Masjid Agung hingga kini masih berfungsi baik.

Giuide Book Ayo Ke Magelang 2014

6.  Klenteng Liong Hok Bio

Klenteng Liong Hok Bio dibangun oleh seorang kapten Tionghoa yang kaya raya bernama Bhe Koen Wie pada tahun 1864.  Klenteng Liong Hok Bio kini dikelola oleh Yayasan Tri Bhakti.  Beberapa waktu lalu klenteng ini sempat mengalami kebakaran yang cukup hebat.  Namun, kini sudah mulai dibangun lagi untuk diperbaiki.  Klenteng Liong Hok Bio berlokasi di Jalan Alun-Alun Selatan No. 2, Kota Magelang.

© 2015 by  Disporabudpar Kota Magelang created with Wix.com

bottom of page